Jasa Pengiriman Barang di Medan – Barang fragile memang membutuhkan perhatian ekstra saat dikirim. Jika pengemasan dan pengirimannya tidak dilakukan dengan benar, barang tersebut berpotensi rusak bahkan sebelum sampai ke tangan penerima.
Oleh karena itu, penting untuk memahami cara mengirim barang fragile dengan aman. Lantas bagaimana caranya? Simak selengkapnya sebagai berikut.
Konten
ToggleApa Itu Barang Fragile?
Barang fragile adalah barang yang mudah rusak, pecah, atau retak jika tidak ditangani dengan hati-hati. Contoh barang fragile ini meliputi peralatan elektronik, kaca, porselen, keramik, barang antik, hingga beberapa jenis perhiasan.
Umumnya, barang-barang ini memerlukan perlakuan khusus saat pengemasan dan pengirimannya.
Contoh Barang Fragile
Beberapa contoh barang fragile yang sering dikirimkan adalah sebagai berikut.
- Piring, cangkir, dan gelas kaca – Karena material kaca sangat rentan pecah.
- Elektronik seperti TV, komputer, atau kamera – Selain rapuh, komponen internalnya bisa rusak jika terkena benturan.
- Barang dekorasi keramik atau patung kecil – Sangat rawan retak jika terbentur.
- Lampu hias atau barang berbahan dasar kaca lainnya – Bentuknya yang rapuh dan ukurannya yang bervariasi menjadikannya lebih rentan.
- Lukisan dan bingkai foto – Terutama jika dilengkapi dengan kaca pelindung.
- Barang-barang antik – Nilai barang antik tidak hanya pada bentuk fisiknya, namun juga pada sejarahnya yang membuatnya lebih bernilai.
Karena barang-barang ini mudah rusak, berikut adalah tips penting yang bisa membantu kamu mengirimkan barang fragile dengan aman.
7 Tips Mengirim Barang Fragile Agar Tetap Aman
Biar pengiriman barang Fragile ini bisa sampai tujuan dengan aman tanpa rusak, berikut beberapa tips yang bisa kamu coba
1. Gunakan Bahan Pelindung yang Tepat
Langkah pertama adalah memastikan bahwa kamu menggunakan bahan pelindung yang tepat untuk barang fragile. Bahan pelindung seperti bubble wrap, styrofoam, dan paper padding sangat direkomendasikan.
Pastikan barang tersebut dilapisi secara menyeluruh, terutama pada bagian-bagian yang rentan pecah. Lapisan bubble wrap yang tebal akan melindungi barang dari benturan kecil hingga sedang.
Baca juga: Jangan Sampai Salah! Ini Dia Cara Packing Pindahan Barang Berdasarkan Jenisnya yang Benar
2. Pilih Kotak yang Sesuai
Jangan pernah menggunakan kotak yang terlalu kecil atau terlalu besar. Kotak yang terlalu kecil akan membuat barang terjepit dan lebih rentan pecah, sedangkan kotak yang terlalu besar bisa membuat barang bergerak bebas di dalamnya, meningkatkan risiko kerusakan.
Pilih kotak yang memiliki sedikit ruang untuk menempatkan bahan pelindung, namun tidak terlalu besar agar barang tetap aman di tempatnya.
3. Beri Label ‘Fragile’ di Paket
Memberi label “Fragile” di luar paket adalah langkah penting untuk menginformasikan kepada kurir bahwa paket tersebut harus diperlakukan dengan hati-hati.
Selain label “Fragile,” kamu juga bisa menambahkan stiker “Handle with Care” atau “This Side Up” untuk memastikan bahwa paket diperlakukan sesuai arahan.
4. Gunakan Double Box untuk Barang yang Sangat Rentan
Jika kamu mengirim barang yang sangat mudah pecah, menggunakan double box bisa menjadi solusi.
Double box adalah teknik pengemasan di mana barang pertama kali dimasukkan ke dalam kotak dengan lapisan pelindung, kemudian dimasukkan lagi ke dalam kotak yang lebih besar yang juga dilengkapi dengan lapisan pelindung tambahan.
Ini akan memberikan perlindungan ekstra jika paket mengalami goncangan besar.
5. Isi Ruang Kosong dengan Bahan Pelindung
Setelah barang fragile ditempatkan di dalam kotak, jangan biarkan ada ruang kosong. Ruang kosong di dalam kotak bisa membuat barang bergerak-gerak saat pengiriman.
Isi ruang kosong tersebut dengan bahan pelindung tambahan seperti kertas kusut, foam peanuts, atau bubble wrap. Pastikan barang benar-benar “terkunci” di tempatnya, sehingga tidak ada gerakan yang tidak perlu saat proses pengiriman.
6. Pastikan Paket Ditutup dengan Rapat
Pastikan kotak paket ditutup dengan rapat menggunakan selotip yang kuat. Lebih baik lagi jika menggunakan selotip khusus pengemasan yang tebal dan memiliki daya rekat tinggi.
Tutupi semua bagian yang terbuka, terutama pada sambungan dan sisi-sisi kotak, untuk mencegah kotak terbuka saat berada dalam proses pengiriman.
7. Pilih Jasa Pengiriman yang Terpercaya
Memilih jasa pengiriman yang sudah berpengalaman dan terpercaya adalah langkah terakhir namun sangat penting. Sebagian jasa pengiriman bahkan menawarkan layanan khusus untuk barang fragile, seperti layanan asuransi untuk menanggung kerusakan barang.
Kamu bisa memilih layanan pengiriman dengan jaminan keamanan barang sampai di tempat tujuan dalam kondisi yang baik. Jangan ragu untuk menanyakan kepada pihak pengiriman mengenai perlakuan khusus untuk paket fragile.
Mengirim barang fragile memang memerlukan perhatian lebih dibandingkan barang biasa. Namun, dengan mematuhi langkah-langkah di atas, kamu bisa memastikan bahwa barang yang kamu kirimkan akan sampai dengan selamat di tangan penerima.
Dengan tips ini, semoga kamu tidak lagi khawatir mengirim barang fragile dan lebih percaya diri dalam proses pengirimannya!